Stakeholder
adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh pada
keputusan-keputusan perusahaan. Hubungan perusahaan dengan internal
stakeholders dibangun berdasarkan konsep kebermanfaatan yang membangun
kerjasama untuk bisa menciptakan kesinambungan usaha perusahaan sedangkan
hubungan dengan stakeholder di luar perusahaan bukan hanya bersifat
transaksional dan jangka pendek namun lebih kepada hubungan yang bersifat
fungsional yang bertumpu pada kemitraan selain usaha untuk menghimpun kekayaan
yang dilakukan oleh perusahaan, perusahaan juga berusaha untuk bersama-sama membangun
kualitas kehidupan external stakeholders.
2 Macam
stakeholder :
- Primary
stakeholders merupakan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan secara ekonomi
terhadap perusahaan dan menanggung risiko. Contoh :investor, kreditor,karyawan,
pemerintah, komunitas lokal
- Secondary stakeholders dimana sifat hubungan
keduanya saling mempengaruhi namun kelangsungan hidup perusahaan secara ekonomi
tidak ditentukan oleh stakeholder jenis ini. Contoh adalah media dan kelompok
kepentingan seperti lembaga sosial masyarakat, serikat buruh, dan sebagainya.
1. Para pengusaha dan mitra usaha
Para
pengusaha, selain berfungsi sebagai pesaing, mereka juga berperan sebagai
mitra. Dalam hal ini para pengusaha merupakan relasi usaha yang dapat bekerja
sama dalam menyediakan informasi atau sumber peluang. Loyalitas mitra usaha akan
sangat tergantung pada kepuasan yang diterima dari perusahaan.
2. Petani dan perusahaan pemasok bahan baku
Petani dan
perusahaan berperan sebagai penyedia bahan baku. Pasokan bahan baku yang kurang
bermutu dan pasokan yang lambat dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh
sebab itu, keputusan untuk menentukan kualitas barang dan jasa sangat
tergantung pada pemasok bahan baku. Loyalitas petani penghasil bahan baku
sangat tergantungpada tingkat kepuasan yang diterima dari perusahaan dalam
menentukan keputusan harga jual bahan baku maupun dalam bentuk insentif.
3. Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
Organisasi pekerja dapat mempengaruhi keputusan
melalui proses tawar-menawar secara kolektif. Perusahaan yang tidak melibatkan
karyawan/organisasi pekerja dalam
mengambil
keputusan sering menimbulkan protes-protes yang menggangu jalannya perusahaan.
4. Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
Pemerintah
dapat mengatur kelancaran aktivitas usaha melalui serangkaian kebijakaanyang
dibuatnya, karena kebijakan yang dibuat pemerintah akan sangat berpengaruh
terhadap iklim usaha.
5. Bank penyandang dana perusahaan
Bank selain
sebagai jantungnya perekonomian dalam skala makro, juga sebagai lembaga yang
dapat menyediakan dana perusahaan.
6. Investor penanam modal
Investor
penyandang dana dapat mempengaruhi perusahaan melalui serangkaian persyaratan
yang diajukannya. Persyaratan tersebut akan mengikat dan sangat besar
pengaruhnya dalam mengambilan keputusan. Loyalitas investor sangat tergantung
pada tingkat kepuasan investor atas hasil penanaman modalnya.
7. Masyarakat umum yang dilayani
Masyarakat
akan selalu menanggapi dan memberikan informasi tentang bisnis yang kita
jalankan. Dalam hal ini masyarakat juga merupakan konsumen yang akan menentukan
keputusan-keputusan perusahaan dalam menentukan produk barang dan jasa yang
dihasilkan dan juga teknik yang digunakan.
8. Pelanggan yang membeli produk
Barang dan jasa yang akan dihasilkan, teknologi yang
digunakan akan sangat dipengaruhi oleh pelanggan dan mempengaruhi
keputusan-keputusan bisnis. Dengan demikian etika bisnis merupakan landasan
penting dan harus diperhatikan, terutama dalam menciptakan dan melindungi
reputasi perusahaan. Oleh sebab itu, etika bisnis merupakan masalah yang sangat
sensitif dan kompleks, karena membangun etika untuk mempertahankan reputasi
lebih sukar daripada menghancurkannya.
Cara menjaga
etika bisnis yang baik
1. Menciptakan kepercayaan perusahaan, hal ini akan menetapkan nilai-nilai perusahaan yang
mendasari tanggung jawab etika bagi stakeholder.
2. Mengembangkan kode etik, kode etik merupakan suatu catatan tentang standar
tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari
karyawan.
3. Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten
4. Melindungi hak perorangan
5. Mengadakan pelatihan etika
6. Melakukan audit etika secara periodic
7. Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah
laku, jangan hanya aturan
8. Menghindari contoh etika yang tercela setiap saat
dan diawali dari atasan
9. Menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua
arah karena komunikasi dua arah sangat penting untuk
menginformasikan barang dan jasa yang dihasilkan dan untuk menerima aspirasi
untuk perbaikan perusahaan.
10. Melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar
etika jika para karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan
balik tentang bagaimana standar etika yang harus dipertahankan.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar