Internal Audit PT.Gudang Garam Tbk
Tanggung
jawab dan kewajiban Audit Internal diatur dalam sebuah charter sesuai dengan
peraturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia/OJK berdasarkan Peraturan No.IX 1.7
dan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor:
KEP-496/BL/2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam unit Audit
Internal.
Tujuan:
Internal
Audit berfungsi sebagai suatu aktivitas penilaian yang independen dalam Perseroan
untuk membantu direksi dan Manajemen dalam melakukan observasi, evaluasi,
penilaian serta memberikan rekomendasi dan pendapat/saran terhadap manajemen
risiko, pengendalian internal, dan proses tata kelola perusahaan berdasarkan kajian
yang independen dan objektif melalui pendekatan yang sistematis.
Ruang
lingkup:
Menguji
keandalan dan integritas informasi dan mengevaluasi ketaatan Perseroan terhadap
hukum, peraturan perundang - undangan, dan kebijakan serta prosedur Perseroan
yang berlaku. Mengidentifikasi setiap potensi efisiensi dan efektifitas biaya
yang masih ada, mengamankan aset Perseroan dan menyakinkan pencapaian tujuan
dan sasaran operasi atau program yang telah ditetapkan.
Wewenang:
Internal
Audit melaksanakan tugasnya berdasarkan Rencana Tahunan Audit dan atau Penugasan
Audit lainnya yang di setujui oleh Presiden direktur.
tanggung
jawab:
Menyusun dan
melaksanakan rencana Audit Internal tahunan secara independen dan objektif
dengan tetap mengacu pada kebijakan Perseroan yang berlaku. Membuat laporan
hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden direktur dan
Komite Audit, serta menjaga kerahasiaan seluruh informasi, data, laporan,
kertas kerja, proses rencana dan metode yang diperoleh sehubungan dengan
pelaksanaan audit.
Sistem
Pengendalian Internal (SPI)
-
Sistem Informasi Manajemen
Piranti Lunak Perencanaan Strategis ( Software ) PT. Gudang garam Tbk.
dalam perkembangan operasional hariannya mengalami banyak kerumitan. Salah satu
departemen yang mengalaminya adalah departemen logistik yang pekerjaan
hariannya menyatukan data-data persediaan bahan baku, distribusi bahan baku,
data produksi. data-data tersebut terkumpul pada akhir jam kerja, sehingga menyulitkan.
Ini dilakukan dengan manual$ sehingga bisa dibayangkan sulitnya jika data-data
tersebut terdiri dari ribuan data dan memerlukan proses yang lama. Masalah
tersebut mendorong PT. Gudang garam Tbk. untuk membangun Teknologi Informasi.
PT. Gudang garam Tbk. berharap sistem teknologi informasi ini dapat
memberikan manfaat bagi perusahaan tak hanya dalam jangka pendek, namun juga
jangka panjang. PT. Gudang garam Tbk. memilih menggunakan ERP (enterprise resource planning) dari
oracle, SDLC (system development life cycle), phasing strategy. dengan adanya
Teknologi Informasi yang dibangun oleh PT. Gudang garam Tbk. ini perusahaan
bisa menyelesaikan masalah yang ada serta mampu mengetahui apabila ada masalah
yang muncul disetiap sektor atau bagian yang ada diperusahaan ini dengan cepat
dan bisa menemukan jawaban dalam permasalahan tersebut serta mampu untuk segera
memperbaikinya.
1. Penerapan ERP PT. Gudang Garam
Tbk
penggunaan ERP dari Oracle itu mencakup hampir semua proses bisnis penting,
mulai dari akuntansi dan keuangan, manufaktur, hingga pengadaan barang dan
manajemen barang jadi. unit-unit bisnis dalam naungan PT. Gudang garam Tbk.
juga menggunakan aplikasi yang dikembangkan sendiri untuk melengkapi solusi ERP.
Strategi PT. Gudang Garam Tbk. lebih pada mengonsolidasikan sistem aplikasi
yang ada dan memberi respons pada
permintaan bisnis yang baru. Misalnya, melakukan stardardisasi proses bisnis dengan
mengimplementasi solusi ERP yang sama yang digunakan oleh PT. Gudang Garam Tbk.
kepada semua unit bisnis.
-
Audit Sistem informasi manajemen
berdasarkan tinjauan dan penerapan
tahap audit terhada! pengendalian internal sistem informasi aplikasi persediaan
pada PT Gudang Garam Tbk adalah bahwa :
1. internal control yang diterapkan di perusahaan sudah baik
2. management control, application control dan application software di
perusahaan masih ditemukan beberapa kekurangan dan kelemahan yang terlu
diperbaiki
3. dokumen yang mendukung proses persediaan cukup
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar